Ada hal yang unik ketika Anda
membaca kisah buku atau menonton film Ainun Habibie. Kalau kebanyakan orang
lebih tertarik kepada kisah cintanya, maka ada sisi lain dari buku ini yang
bentuknya perlawanan. Yaitu perang terhadap pemerintah dalam bentuk tulisan.
Kenapa demikian? Lepas dari Pro dan Kontra lepasnya Timor-timor dari Indonesia,
Habibie ternyata memberikan inspirasi atas perlawanan rakyat atas kebijakan
pemerintah.
Habibie muda sadar dengan
potensinya di masa depan. Ia mendatangi pemerintah dan menawarkan untuk
membangun Industri Pesawat sendiri. Soekarno dan pemerintahannya tidak
mendengar jelas suara itu. Maka, habibie muda melakukan perlawanan. Ia bekerja
di negeri Jerman, hasil karyanya begitu dihargai. Bahkan sindiran-sindiran
tentang Indonesia, seakan sirna dengan karya-karya yang dibuat oleh Rudy (nama
panggilan Habibie).
Rezim Soekarno berubah menjadi
Rezim Soeharto. Nama habibie yang sudah meroket di luar negeri, membuat
ketertarikan rezim pemerintahan Soeharto. Yang ingin dilakukan Soeharto adalah
menjadikan Indonesia menjadi macan di asia. Maka, ia membutuhkan hal-hal yang
mendukung itu. Teknologi salah satunya. Habibie pun dipanggil. Dia diminta
memimpin proyek industri transportasi Indonesia. Lagi-lagi habibie, melihat
jeli masa depan Indonesia yang jaya. Ia yakin benar, bila Industri Strategis
dikembangkan sedemikian rupa, maka Indonesia yang terdiri atas 17.000 kepulauan
ini berubah menjadi pesat. Mantan ketua umum ICMI ini, menyadari bahwa selaiknya
potensi besar negeri ini disadari.
Proyek pesawat terbang, gatotkaca
mengguncang dunia. Barat melalui media, berupaya melunturkan semangat
kebangkitan Indonesia. Bahkan dalam analisis saya, Soeharto yang arogan itu,
kini menjadi musuh masa depan bagi Kapitalisme Eropa dan Amerika. Lagi-lagi
kritik terhadap permainan Korupsi terlihat. Bagaimana mudahnya cara-cara tender
kotor sering dilakukan. Habibie mengkritik itu semua. Maka jangan heran, ada
tender Mega Proyek Hambalang.
Jujur, Indonesia tidak pernah
kekurangan para Teknokrat yang memiliki kapasitas keilmuan di atas teknokrat
barat. Indonesia memliki pula para Politikus ulung yang bersahaja, taqwa bahkan
jenius dalam membuat kebijakan pro-rakyat. Indonesia memiliki para ahli
kesehatan yang sangat konsen dalam menyelesaikan krisis kesehatan dan penyakit.
Bahkan, bila diberikan keleluasaan dan peluang bisa jadi Obat HIV/AIDS itu
dapat ditemukan. Potensi Indonesia ini begitu besar. Sangat besar sebesar
luasnya wilayah teritorial Indonesia.
Sayangnya, para pemimpin negeri
ini kurang bersahabat dengan nurani. Politik kotor telah jadi kebiasaan.
NeoKapitalisme telah subur dan mencengkram. Alhasil, sampai kapanpun maka
Indonesia akan jalan ditempat. Kita tidak sekedar butuh banyak habibie baru,
tetapi mereka yang berani berkata benar, memberikan kemampuannya dengan
keseriusan dalam membangun negeri, dan tentu negeri yang besar tidak akan
melupakan Tuhannya. Maka, sepatutnya lahir para birokrat, politikus, teknokrat,
ilmuwan dan akademisi serta kaum muda yang dekat dengan Allah SWT.
1 komentar:
nice..
Posting Komentar