Pages

Jumat, 04 Januari 2013

Pukulan telak dari Habibie buat Indonesia



Ada hal yang unik ketika Anda membaca kisah buku atau menonton film Ainun Habibie. Kalau kebanyakan orang lebih tertarik kepada kisah cintanya, maka ada sisi lain dari buku ini yang bentuknya perlawanan. Yaitu perang terhadap pemerintah dalam bentuk tulisan. Kenapa demikian? Lepas dari Pro dan Kontra lepasnya Timor-timor dari Indonesia, Habibie ternyata memberikan inspirasi atas perlawanan rakyat atas kebijakan pemerintah.


Habibie muda sadar dengan potensinya di masa depan. Ia mendatangi pemerintah dan menawarkan untuk membangun Industri Pesawat sendiri. Soekarno dan pemerintahannya tidak mendengar jelas suara itu. Maka, habibie muda melakukan perlawanan. Ia bekerja di negeri Jerman, hasil karyanya begitu dihargai. Bahkan sindiran-sindiran tentang Indonesia, seakan sirna dengan karya-karya yang dibuat oleh Rudy (nama panggilan Habibie).

Rezim Soekarno berubah menjadi Rezim Soeharto. Nama habibie yang sudah meroket di luar negeri, membuat ketertarikan rezim pemerintahan Soeharto. Yang ingin dilakukan Soeharto adalah menjadikan Indonesia menjadi macan di asia. Maka, ia membutuhkan hal-hal yang mendukung itu. Teknologi salah satunya. Habibie pun dipanggil. Dia diminta memimpin proyek industri transportasi Indonesia. Lagi-lagi habibie, melihat jeli masa depan Indonesia yang jaya. Ia yakin benar, bila Industri Strategis dikembangkan sedemikian rupa, maka Indonesia yang terdiri atas 17.000 kepulauan ini berubah menjadi pesat. Mantan ketua umum ICMI ini, menyadari bahwa selaiknya potensi besar negeri ini disadari.

Proyek pesawat terbang, gatotkaca mengguncang dunia. Barat melalui media, berupaya melunturkan semangat kebangkitan Indonesia. Bahkan dalam analisis saya, Soeharto yang arogan itu, kini menjadi musuh masa depan bagi Kapitalisme Eropa dan Amerika. Lagi-lagi kritik terhadap permainan Korupsi terlihat. Bagaimana mudahnya cara-cara tender kotor sering dilakukan. Habibie mengkritik itu semua. Maka jangan heran, ada tender Mega Proyek Hambalang.

Jujur, Indonesia tidak pernah kekurangan para Teknokrat yang memiliki kapasitas keilmuan di atas teknokrat barat. Indonesia memliki pula para Politikus ulung yang bersahaja, taqwa bahkan jenius dalam membuat kebijakan pro-rakyat. Indonesia memiliki para ahli kesehatan yang sangat konsen dalam menyelesaikan krisis kesehatan dan penyakit. Bahkan, bila diberikan keleluasaan dan peluang bisa jadi Obat HIV/AIDS itu dapat ditemukan. Potensi Indonesia ini begitu besar. Sangat besar sebesar luasnya wilayah teritorial Indonesia.
Sayangnya, para pemimpin negeri ini kurang bersahabat dengan nurani. Politik kotor telah jadi kebiasaan. NeoKapitalisme telah subur dan mencengkram. Alhasil, sampai kapanpun maka Indonesia akan jalan ditempat. Kita tidak sekedar butuh banyak habibie baru, tetapi mereka yang berani berkata benar, memberikan kemampuannya dengan keseriusan dalam membangun negeri, dan tentu negeri yang besar tidak akan melupakan Tuhannya. Maka, sepatutnya lahir para birokrat, politikus, teknokrat, ilmuwan dan akademisi serta kaum muda yang dekat dengan Allah SWT.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

nice..

Posting Komentar